ALtair kena Flu Singapura T_T

"Babah, Abang alta agak demam nih.., kasih obat ya?" ujarku saat meraba dahi anakku.
"Iya, kalo gitu besok ga usah sekolah deh" balas suamiku
"Hmm.., padahal sekolah hari jumat menyenangkan, Alta bisa senam"
"Ya, mau gimana lagi?"

Yupp! malam itu malam Jumat, 23 Januari 2014 aku berikan obat kepada ALtair.  Berhubung hidungnya agak sedikit meler (tiba2), akhirnya aku berikan obat baby cough.  Selain obat ini ringan dan cocok dengan Altair, kandungan obat ini mengandung parasetamol membuatnya sekalian untuk menurunkan demamnya. 

Malamnya ALtair tidur cukup nyenyak, kandungan ctm di obat bisa juga berefek membuatnya menjadi lebih mengantuk.  Besok paginya kuputuskan untuk tidak mengajak Altair bersekolah, meskipun demamnya sudah turun, tapi kondisi Altair yang masih sedikit flu, lebih baik beristirahat saja di rumah, meskipun belum tentu di rumah juga ga ngapa2in.

Altair tidak lesu, tetap semangat seperti tidak sedang sakit.  Jujur saja, anakku memang bukan tipe rewel jika sedang sakit.  Jadi kalau tidak benar2 diperhatikan, sakit atau tidak ya ga ketauan.

Tiba2 altair mengeluh telapak kakinya sakit, hingga berjalan seperti menjijit samping.  Aku heran ada apa ya? ketika ku pegang telapaknya, katanya, "Sakiiit".  kulihat tidak ada luka, walaupun sedikit merah.  jadi kembali lagi aku berpikir mungkin telapak kakinya terinjak mainan kemudian sedikit sakit.  AAhh...bentar lagi lupa..

Waktu tidurp malamun semakin dekat, setelah minum susu coklat 'Ultra Jaya' dan sikat gigi.  kami masuk kamar pukul 08.00 wib.  Ritual menjelang tidur dimulai, ganti baju, baca buku dan baca doa sebelum tidur. 

Satu jam sudah lewat, altair belum juga memejamkan mata, lanjut lewat 2 jam, hingga 3 jam.  Pukul 11.00 malam alias 23.00 wib.  Tangannya tidak berhenti menggaruk-garuk, kakinya tidak bisa diam menggosok-gosokkan di dinding dan tempat tidur sambil sesekali diangkat.  Aku mulai resah.  Fisiknya belum fit.  meskipun demamnya ringan, itu bukan berarti belum normal.  aku mulai gelisah,  dan mengatakan tidurlah nak berulang kali.  Tapi apa yang salah? cuaca tidak sedang sangat dingin,  artinya jika Altair menggaruk-garuk, apakah bidurannya kambuh?  Kuhidupkan lampu, telapak kakinya merah-merah.  suamiku kusuruh memberikan gel penghilang gatal.  dan efeknya hanya sebentar.  kuminta kembali mengoleskan caladyn, efeknya juga tidak kalah sebentar.  Segera aku keluar, kuambil obat dextamyn sirup.  meskipun ragu, aku tetap berikan ke altair dengan dosis 5 ml.  aku berharap bisa mengurangi rasa gatalnya karena obat ini mengandung antihistamin.

Akhirnya, kurang lebih pukul 03.30 WIB dini hari altair tertidur kelelahan.  sempat menangis lirih sedikit kesal.  aku berpikir gatal di telapak kakinya sungguh luar biasa :(

Bangun pukul 07.00 WIB.  bayangkan betapa sebentarnya altair tidur :( aku dan suamiku memutuskan unuk membawanya ke dokter spesialis anak yang biasa kami kunjungi jika Altair sakit.  sebelumnya aku sempat searching.  dan menurut hasil browsing, Altair terkena flu singapura.

Pukul 09.00 WIB, setelah altair makan pagi, kami menemui dokter.  Tepat seperti hasil browsing di internet, Altair terkena flu singapura.  dengan berbekal resep, kami tebus obatnya.  altair diberi obat Alco + DMP dengan dosis 2,5 ml ( 3 x sehari) untuk flunya dan Isprinol denngan dosis 2,5 ml (4 x sehari).  untuk obat luarnya, dokter menyarankan caladyn, dan obat demamnya yang biasa kami pakai yaitu sanmol dosis 6,4 ml.  usia Altair saat berobat tepat  3 tahun 3 bulan.  berat badan saat ditimbang turun 1,5 kg dari 3 bulan sebelumnya menjadi 14 kg.

Sementara agar kulitnya tidak terlalu kering, aku mengoleskan VCO di kulitnya, dan sepertinya cukup membantu dan membuat Altair tidak menggaruk2 lagi.  NAsinya lebih aku lembutkan dan memberikan lauk bergizi dengan banyak kuah.  Dengan begini sedikit mempermudah Altair makan karena lidahnya juga ada sariawan. 

Mengenai Flu singapura, bisa dibaca lebih lengkap di SINI

Cepat sembuh ya Nak.., umi dan babah sayang Altair..